Sabtu, 29 Oktober 2022

2.1.a.4.1. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Modul 2.1


v  Diferensiasi konten

    Konten adalah apa yang kita ajarkan pada murid-murid kita berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid.

*       Diferensiasi proses

    Proses seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid, setelah kita menganalisis kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.

Ø   Diferensiasi produk

1.         Tagihan apa yang kita harapkan dari murid, produk adalah unjuk kerja murid, yang ada wujudnya. 

2.         Produk penting karena merupakan elemen kurikulum yang paling langsung yang dimiliki oleh murid. 

 

   Diferensiasi produk meliputi: 

*     Memberikan tantangan atau variasi

*     Memberikan murid bagaimana pembelajaran yang mereka inginkan

 

kita dapat memandang penilaian dalam 3 perspektif

1.                   Assessment for learning - Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar

2.                  Assessment of learning - Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.

3.                  Assessment as learning - Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Berfungsi sebagai penilaian sumatif

 

 

    Diferensiasi produk meliputi:

1. Memberikan tantangan atau variasi

2. Memberikan murid bagaimana pembelajaran yang mereka inginkan

 

Ekspetasi pada murid

1. Kualitas pekerjaan

2. Konten yang harus ada dsalam produk

3. Bagaimana harus dikerjakan

 

Fakta pada Video kedua

Lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi

1. Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan disambut dengan baik

2. Setiap orang di dalam kelas saling menghargai

3. Murid akan merasa aman secara psikis dan fisik.

4. Ada harapan dari pertumbuhan

5. Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan.

6. Ada keadilan dalam bentuk nyata

7. Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama.

 

 


Rabu, 26 Oktober 2022

Simulasi Aktivitas 6


Peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perlakuanya. Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk  kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak).

jadi perlu diselaraskan dulu. Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.

Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Dalam konteks pembelajaran sekarang, ya kita harus bekali siswa dengan kecakapan Abad 21Budi pekerti juga harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita lakukan sebagai guru. Guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswanya dalam mengembangkan budi pekerti. Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan pembiasaan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia kepada anak.

Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita juga harus memperhatikan kodrati anak yang masih suka bermain. Lihatlah ketika anak-anak sedang bermain pasti yang mereka rasakan adalah ‘kegembiraan’ dan itu membuat suatu kesan yang membekas di hati dan pikirannya. Hendaknya guru juga memasukan unsur permainan dalam pembelajaran agar siswa senang dan tidak mudah bosan. Apalagi menggunakan permainan-permainan tradisional yang ada, selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan , kita juga mendidik dan mengajak anak untuk melestarikan kebudayaan.

Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karsodan memberikan dorongan (tut wuri handayanibagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

 

Simulasi Akitivitas 5 LK Bedah LMS

Minggu, 23 Oktober 2022

1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 - Forum Berbagi Aksi Nyata..!!!



👉Rancangan tindakan untuk aksi nyata budaya positif.

                                     Penerapan budaya positif melalui kesepakatan kelas

Nama: Edwin Kurniadi, S.Pd.
CGP Angkatan 6 tahun 2022 kab. kep. Anambas
SDN 003 Bukit Padi 

Latar belakang
Yang mendasari saya untuk membuat rancangan ini adalah untuk melakukan perubahan praktek disiplin dengan budaya positif sesuai profil pelajar Pancasila di kelas.

Tujuan
Untuk mendisiplinkan murid dalam budaya positif sesuai profil pelajar Pancasila dengan pembiasaan sehari hari yang dilakukan dan di terapkan di kelas.
 
Tolak ukur :
  1. Guru-guru saling kalaborasi menerapkan terwujud nya disiplin positif sesuai profil pelajar Pancasila
  2. Murid murid dan guru guru menunjukkan disiplin positif sesuai profil pelajar Pancasila dan sesuai keyakinan sekolah dan keyakinan kelas
  3. Murid murid berperan aktif 
  4. Ada perubahan perilaku dan karakter sesuai kesepakatan kelas 
  5. Suasana kelas menyenangkan 

Lini masa yang akan dilakukan: 
  1. Mensosialisasikan budaya positif dan kesepakatan kelas kepada kepala sekolah dan rekan sejawat.
  2. Menentukan waktu pelaksanaan
  3. Menyusun rencana pelaksanaan pembuatan kesepakatan kelas.

Pelaksanaan
  1. Menjelaskan tentang kesepakatan kelas Dan mekanisme pelaksanan nya
  2. Guru dan masing masing murid menulis kan kesepakatan kelas di kertas dan menempel pada        flipchart
  3. Guru dan seluruh murid menyepakati nilai nilai kebajikan pada kesepakatan kelas yang sudah      ditentukan bersama
  4. Guru mengontrol pelaksanaan kesepakatan kelas.

Lini masa tindakan yang akan dilakukan

Evaluasi
  1. Membuat evaluasi pelaksanaan mingguan
  2. Meminta saran dan masukan kepada kepala sekolah, rekan sejawat dan orang tua terkait perilaku  murid setalah penerapan kesepakatan kelas 
  3. Melakukan refleksi dan tindakan perbaikan 

Dukungan yang di butuhkan
  1. Bahan dan alat video, poster,audio, laptop dan Hp untuk sosiolisasi tindakan 
  2. Kepala sekolah dan teman sejawat lingkungan sekolah, untuk mewujudkan budaya positif di dalam sekolah dan kelas.
  3. Murid sebagai pusat pembelajaran yang kalaborasi bersama guru dalam membuat kesepakatan kelas.
  4. Orang tua untuk melanjutkan pembiasaan budaya positif dalam keluarga.

💪DIRI TERGERAK, KITA BERGERAK & MARI MENGGERAKAN..!!!!!!!

 


Salam Guru Penggerak Angkatan 6 kab. kepulauan Anambas tahun 2022.

Terima Kasih

FASILITATOR ----->                     👉 INDRAWATI KUSUMAWARDHANI
PENGAJAR PRAKTIK ----->    👉 MURHARIYADI











Rabu, 19 Oktober 2022

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.4


 

1.4.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.4


Kumpulan Pertanyaan. 

  1. Apakah budaya positif di sekolah berdiri sendiri dalam menciptakan budaya ajar yang baik?
  2. Bagaimana penerapan budaya positif jika dikaitkan dengan nilai lain dalam aktivitas belajar mengajar sehari-hari?. 
  3. Bagian mana dari modul sebelumnya yang berkaitan dan mendukung budaya positif?. 
  4. Bagaimana peran guru penggerak menularkan kebiasaan baik kepada guru lain dalam    membangun budaya positif di sekolah?. 
  5. Bagaimana guru penggerak bisa menumbuhkan budaya positif di kelas menjadi budaya  positif sekolah dan menjadi visi sekolah?.

Senin, 10 Oktober 2022

Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?

 
  • Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini?

Pertama, lengkapi fasilitas belajar. Fasilitas belajar adalah pendukung
terciptanya lingkungan belajar yang positif di dalam kelas. Semakin lengkap semakin memudahkan peserta didik memahami materi pelajaran. Kelas yang memiliki fasilitas yang memadai merupakan lingkungan belajar yang yang sangat baik. Karena lingkungan belajar yang baik bisa membawa peserta didik kepada pengetahuan dan pemahaman. Fasilitas belajar dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sumber belajar, alat belajar, dan pendukung belajar.

Kedua, gunakan metode belajar yang tepat dan bervariasi. Guru harus menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Belajar yang menyenangkan adalah cara belajar yang terbaik. Tingkat pemahaman peserta didik menjadi lebih tinggi. Lingkungan belajar seperti ini yang mesti dirasakan oleh peserta didik dalam belajar.

  • Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?

Menurut saya, menciptakan suasana yang positif memiliki keterkaitan yang erat dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid, karena dengan menumbuhkan suasana positif disekolah maka akan menciptakan suasana aman dan nyaman di lingkungan sekolah. Selain itu, menciptakan suasana yang positif disekolah secara otomatis akan memberikan pentunjuk bahwa guru sebagai pendidik telah mampu menjalankan peran sebagai pemimpin pembelajaran yang baik dan siswa juga akan senang dan nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan kata lain, Suasana positif akan menumbuhkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman yang mengakibatkan proses bertumbuhnya kodrat anak akan dapat terwujud dengan baik karena dalam suasana potif ini proses pembelajaran akan menyenangkan dan berpihak pada murid.

  • Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?

Penerapan disiplin disekolah saya saat ini sudah sangat baik dan efektif. Bahkan, Disiplin disekolah saya sudah ditanamkan sejak awal dan dijadikan trikon sekolah (Jujur, Disiplin,Prestasi). Hampir seluruh siswa dan warga sekolah sudah mentaati tata tertib sekolah dengan baik dan melaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab walaupun terkadang ada beberapa siswa yang masih lalai namun tetap dimotivasi dan diingatkan baik oleh guru, tim kedisiplinan sekolah maupun warga sekolah lainnya.

  • Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajarai modul ini saya berharap dapat memahami dengan lebih baik tentang cara menumbuhkan budaya positif dan mampu mengimplementasikannya secara nyata disekolah, selain itu saya juga berharap agar mampu mewujudkan suasana pembelajaran yang nyaman, aman dan menyenangkan di kelas serta mampu menjalin hubungan kemitraan yang humanis antara guru siswa dan warga sekolah.

  • Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Harapan adalah yang ingin saya lihat berkembang pada murid setelah mempelajari modul ini adalah siswa memiliki keyakinan untuk mampu mengembangkan segala potensi yang dimilikinya, terjalinnya hubungan yang baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru, Senang dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas serta mempunyai komitmen dan kesadaran diri untuk senantiasa menumbuhkan dan menerapkan budaya positif di lingkungan sekolah.

  • Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan, materi dan manfaat yang saya harapkan dalam modul ini adalah tersedianya contoh-contoh praktik baik terkait cara menumbuhkan budaya positif di sekolah, tersedianya waktu lebih untuk sharing pengalaman antara teman-teman CGP, Intruktur dan Fasilitator terkait paktrik-praktik baik dalam mewujudkan budaya positif sekolah sehingga dapat memberikan gambaran lebih jelas dan nyata serta mampu saya terapkan di sekolah dengan lebih baik lagi. Harapan berikutnya adalah agar semua selalu dalam keadaan sehat dan berbahagia untuk dapat mengikuti semua tahapan membejalaran pada modul ini.


Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 Kab. Kep. Anambas Tahun 2022.
SDN 003 Bukit Padi 

by. Edwin Kurniadi, S.Pd., Gr. 

Minggu, 09 Oktober 2022

TUGAS KELOMPOK - RUANG KOLABORASI MODUL 1.3 guru penggerak

1.3.a.6 demontrasi konstektual tugas Prakarsa perubahan pribadi

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ke 1 Modul 1.1. pendidikan guru penggerak angkatan 6 tahun 2022


 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Ini Adalah Cerminan Diri Selama Mempelajari Modul 1.1

Perasaan selama melakukan perubahan dikelas dapat saya tuangkan ke dalam uraian berikut ini. Saya memahami bahwa guru sangat menentukan ke suksesan di kelas yang di ampunya, bagaimanapun juga guru tetap menjadi penentu dalam keberhasilan di kelas. Seseorang guru memiliki peranan penting karena guru yang langsung bersentuhan dengan siswa di kelas. Namun ada satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan seorang guru di kelas adalah peranan orang tua siswa ada di rumah. Bagaimana itu bisa terjadi yak arena siswa lebih banyak waktunya berada di rumah dan berintereaksi dengan orang tuanya.

Menjadi seorang pendidik tidak sulit, tetapi menjadi seorang pendidik luar biasa itu tidak mudah terlebih menjadi seorang guru yang gila Karena itulah jurnal refleksi dwi mingguan ini secara khusus dibuat untuk guru yang luar biasa. Tergerak, bergerak dan menggerak kan. Ini lah moto seorang guru penggerak yang nantinya mampu mengubah warna, jati diri, bahkan mengubah dunia pendidikan menjadi lebih menyenangkan. Menciptakan generasi emas, menghadirkan pemimpin yang benar-benar bertanggung jawab atas tugas kepemimpinannya karena hal ini dilatih khusus selama 6 bulan.

Dibawah ini adalah hasil refleksi yang telah saya lakukan :

1. Facts (Peristiwa)
Alahamdulillah saya ucapkan Kehadirat Allah SWT karena atas ijin-Nya dinyatakan lolos untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6. Pada hari Rabu pukul 11.00 WIB tepatnya tanggal 24 Agustus 2022 CGP Angkatan 6 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 6 se Indonesia.
Setelah mengikuti serangkaian acara Zoom, saya dan seluruh CGP Angkatan 6 wajib mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS mulai dari mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep di forum diskusi yang dipimpin oleh fasilitator. Kemudian ada ruang kolaborasi, di mana setiap CGP berkolaborasi bersama kelompoknya masing-masing.
Pada tanggal 3 September 2022 diadakan lokakarya orientasi melalui Zoom dari pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB. Dalam kegiatan ini diundang juga pengawas dan Kepala sekolah tempat CGP mengajar. Dengan diikutsertakannya Kepala Sekolah dalam lokakarya tersebut alangkah bahagianya hati saya karena Beliau mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang perjalanan Pendidikan Guru Penggerak sehingga diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak ini dengan baik. Pada kenyataannya kegiatan lokakarya orientasi lebih banyak berinteraksi dengan Pengajar Praktik dan teman-teman
Dalam Zoom ini kami benar-benar fokus menggali dan memperluas wawasan kami tentang mengenali siapa saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya serta mengerjakan 5 LK dan mendiskusikannya untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam. Dengan bimbingan bapak muharyadi selaku Pengajar Praktik saya merasa lokakarya orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu yang cukup lama tersebut menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dengan membuat kesepakatan kelas, kemudian mempresentasikan harapan menjadi CGP melalui modle. Beliau juga meminta kami membuat google site sebagai wadah guru penggerak yang nantinya siap berbagi praktik baik bagi guru-guru yang lain.
Kurang lebih selama dua minggu, kami belajar mandiri melalui LSM yang dirancang dengan sangat "friendly user", sehingga para CGP tidak susah untuk mengeksplore fitur-fitur yang ada di dalam LMS itu sendiri. Kegiatan demi kegiatan dilaksanakan hingga kami diharuskan membuat karya berupa demonstarsi konseptual
Pada hari Jumat, tanggal 8 September 2022, diadakan kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur ibu Indrawati Kusumawardhani melalui G-meet. Instruktur memberikan asupan ilmu tentang pemahaman yang sangat mendalam mengenai konsep Filosofi KHD dan penerapannya pada konteks lokal sosial budaya yang dikaitkan dengan daerah kami Kab. Kep. Anambas.
Belajar, belajar dan terus belajar sehingga kami ditugaskan untuk membuat modul itu dalam bentuk grafik, infografis, blogspot, video, dll berupa modul koneksi antar materi, kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar dewantara. Dan saya memilih membuat video

2. Feeling (Perasaan)
Selama kurang lebih dua minggu saya menjadi CGP, banyak sekali hal yang saya rasakan. Haru, senang, galau, bahagia, semua bercampur baur dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini. Keseluruhan perasaan tersebut saya ibaratkan juga dengan apa yang dialami oleh murid-murid saya.
Banyak ilmu yang saya dapatkan selama menjalani proses ini, bagaimana menjadi guru yang seharusnya, bagaimana memerdekakan anak, upaya apa yang harus dilakukan, dll. Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang Pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan tujuan Ki Hajar Dewantara.
Betapa hebatnya sososk Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa kita harus memanusiakan manusia, sehingga murid dapat mencapai kodrat alam, namun juga tetap selalu membuka mata untuk setiap hal positif di luaran sana (kodrat zaman) sehingga anak didik kita dapat merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati.

3. Findings (Pembelajaran)
Dari pembelajaran ini saya menemukan hal-hal yang kurang saya pahami sebelumnya yaitu tentang filosofis Ki Hajar Dewantara. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang sangat saya perlukan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Melalaui 6 Dasar pemikiran ki hajar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang tidak ternilai harganya.
Sebagai seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani.
Saya menyadari bahwa anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah pendidikan sedangkan merdeka lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling bergantug satu sama lain. Oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya sebab manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.
Sebagai pendidik saya harus senantiasa menghamba kepada anak atau dengan kata lain berpihak pada mereka. Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas yang bisa digambar sesuai kemauan saya, karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Menerapkan budi pekerti yang luhur merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.
Seorang pendidik diibaratkan seorang petani yang akan menghasilkan tanaman-tanaman berkualitas. Untuk itu, petani harus memulai dari penggarapan tanah, menanam benih, merawat dan memberi pupuk, memantau, membuang hama-hama yang dapat merusak tanaman sehingga menghasilkan tanaman yang bermanfaat bagi manusia.

4. Future (Penerapan)
Saya akan melakukan hal terbaik dalam proses pembelajaran saya dikelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi, karena saya sadar selama ini yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara . Pembelajaran yang berpusat pada guru harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid, agar tercipta interaktif yang menyenangkandidalam kelas. Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya.
Mengarahkan bukan lagi hal yang perlu dipertahankan tetapi kita harus merubahnya dengan menuntun peserta didik agar kodrat alam yang dimilikinya sejak lahir bisa berkembang kearah yang lebih baik dan kodrat zaman dimana mereka hidup saat ini bisa mereka dapatkan sehingga akan mempermudah mereka dalam mengatasi persoalan hidupnya dimasa kini ataupun masa mendatang.

FOTO ZOOM Guru penggerak kab. kep Anambas